Rabu, 24 Juni 2015

Menurut Sternberg (1988), cinta itu mengandung komponen keintiman (intimacy), gairah (passion) dan komitmen (commitment). Dari ketiga komponen tersebut dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta yaitu nonlove, liking, Infatuation love, empty love, romantic love, companionatelove, fatous love, consummate love. Cinta yang ideal adalah cinta yang memiliki komponen keintiman, gairah dan komitmen yang seimbang, oleh karena itu peneliti menggunakan consummate love(cinta yang sempurna) sebagai acuan untuk penelitian ini. Orang-orang yang sedang jatuh cinta mempunyai kadar cinta yang berbeda-beda, ada yang sangat intim dan mesra, tetapi tidak jarang terlihat pasangan tersebut sering bertengkar bahkan ada yang bercerai walaupun sudah menikah. Perbedaan kadar cinta ini mempunyai banyak faktor penyebab, salah satu diantaranya karena adanya pengaruh dari tipe kepribadian. Kepribadian memang bersifat unik, sehingga tidak ada satu orangpun yang sama persis dengan orang yang lain, meski mereka terlahir kembar satu telur. Memang ada jutaan variasi kepribadian, namun menurut Hartman (2004) kepribadian setiap orang dapat digolongkan menurut motif dasar, kebutuhan dan keinginan yang cenderung stabil sepanjang hayat. Di pandang dari sudut perbedaan motif dasar, kebutuhan dan keinginan maka setiap orang dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Penggolongan berdasarkan warna ini dengan maksud agar lebih mudah untuk diingat. Jenis kelaminpun bisa mempengaruhi perbedaan kadar cinta ini. John Gray (2001) didalam bukunya yang berjudul “Men from Mars and Women from Venus” mengandaikan para pria berasal dari planet mars sedangkan para wanita berasal dari planet venus yang mempunyai banyak perbedaan. Orang-orang mars menghargai kekuasaan, keterampilan, efisiensi dan prestasi. Penduduk Venus mempunyai nilai-nilai berbeda. Venus menghargai cinta, komunikasi dan hubungan.

Penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memperkaya khasanah keilmuan psikologi sosial terutama pada psikologi kepribadian dan psikologi cinta, serta secara praktis diharapkan bermanfaat bagi para pasangan suami istri dalam upayanya lebihmemahami pasangan masing-masing dan dalam mengelola hubungan suami istri.

Kesempurnaan Cinta

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik dengan konsep cinta karena manusia satu-satunya makhluk yang dapat merasakancinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep, cinta sedemikian abstraknyasehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Dalam penelitian ini dipilih teori seorang psikolog, Robert Sternberg (1988), yang telah berusaha untuk menjabarkan cinta dalam konteks hubungan antara dua orang. Menurut Sternberg (1988), cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Kisah pada setiap orang berasal dari “ skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.

Sternberg (1988) terkenal dengan teorinya tentang Triangular Theory of Love (segitiga cinta). Segitiga cinta itu mengandung komponen: (1) keintiman (intimacy), (2) gairah (passion) dan (3) komitmen (commitment). Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust) dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu, dan ada keinginanuntuk bergandengan tangan atau saling merangkul bahu. Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama. Menurut Sternberg (1988), setiap komponen itu pada setiap orang berbedaderajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komponen itu berada dalam proporsi yangsesuai pada suatu waktu tertentu. Misalnya pada tahap awal hubungan, yang palingbesar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya), disertai dengan komitmen yang lebih besar. Misalnya melalui perkawinan.

Dari ketiga komponen cinta disamping, dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta yang dapat dilihat pada gambar 1, delapan kombinasi itu adalah sebagai berikut :

(1) nonlove,tak ada gairah yang timbul, biasanya hubungan dengan orang dalam lingkungan sehari-hari karena interaksinya hanya bersifat sepintas saja, tidak memiliki komponen gairah, keintiman dan komitmen; (2) liking (persahabatan), sebagai salah satu komponen emosi yang ada adalah perasaan suka bukanlah cinta, hanya memiliki komponen keintiman; (3) Infatuation love(ketergila-gilaan), gairah yang timbul tanpa keintiman dan komitmen, biasanya cinta yang terjadi pada pandangan pertama; (4) empty love(cinta kosong), ada unsur komitmen tetapi kurang intim dan kurang gairah. Hubungan yang lama akan semakin membosankan; (5) romantic love(cinta romantis), hubungan intim yang menggairahkan tetapi kurang komitmen sehingga pasangan yang jatuh cinta romantis ini terbawa secara fisik dan emosi, tetapi tidak mengharapkan hubungan jangka panjang; (6) companionatelove, hasil dari komponen keintiman dan komitmen tanpa adanya gairah cinta. Dalam perkawinan yang lama tidak akan menggairahkan secara fisik lagi; (7) fatous love (cinta buta), mempunyai gairah dan komitmen tetapi kurang intim, dimana cinta ini sulit dipertahankan karena kurang adanya aspekemosi; (8) consummate love(cinta yang sempurna), yaitu cinta yang tersusun atas komponen keintiman, gairah dan komitmen. Cinta yang ideal adalah cinta yang memiliki komponen keintiman, gairah dan komitmen yang seimbang, oleh karena itu peneliti menggunakan consummate love (cinta yang sempurna) sebagai acuan untuk penelitian ini.

Tipe kepribadian kode warna

Setiap orang memiliki kepribadian dasar. Kepribadian seseorang telah terbentuk sejak nafas pertama ditiupkan di dalam kandungan. Kepribadian seseorang memang dapat berkembang tetapi tidak akan keluar dari sifat-sifat inti atau dasarnya. Kepribadian adalah inti pikiran dan perasaan didalam diri seseorang yang memberitahu bagaimana ia membawa diri. Kepribadian merupakan daftar respon berdasarkan nilai-nilai dan kepercayaan yang dipegang kuat. Kepribadian akan mengarahkan reaksi emosional seseorang disamping rasional terhadap setiap pengalaman hidup. Dengan kata lain, kepribadian adalah proses aktif didalam setiaphati dan pikiran seseorang yang menentukan bagaimana ia merasa, berpikir dan berperilaku (Hartman, 2004). Taylor Hartman (2004) membagi tipe kepribadian menurut empat aspek dominan didalam alam –api, tanah, air dan udara. Atas dasar ini kemudian ia membedakan empat tipe kepribadian orang menurut kode warna, yaitu tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Kepribadian merah merepresentasikan sifat-sifat api –memiliki semangat yang membara dalam kehidupan; kepribadian biru merepresentasikan sifat-sifat tanah – kuat dan teguh dalam pendirian;kepribadian putih merepresentasikan sifat-sifat dasar air – mengalir dan mengikuti arus; kepribadian kuning merepresentasikan sifat-sifat angin – bertiup kesana kemari. Masing-masing tipe kepribadian memiliki keunikan sendiri yang merupakan gabungan antara kekuatan dan kelemahan. Kepribadian memang bersifat unik, sehingga tidak ada satu orangpun yangsama persis dengan orang yang lain, meski terlahir kembar satu telur. Memang ada jutaan variasi kepribadian, namun menurut Hartman (2004) kepribadian setiap orang dapat digolongkan menurut motif dasar, kebutuhan dan keinginan yang cenderung stabil sepanjang hayat. Di pandang dari sudut perbedaan motif dasar, kebutuhan dan keinginan maka setiap orang dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning.

Perbedaan Pria dan Wanita

Jenis kelaminpun bisa mempengaruhi perbedaan kadar cinta ini. John Gray (2001) didalam bukunya yang berjudul “Men from Mars and Women from Venus” mengandaikan para pria berasal dari planet mars sedangkan para wanita berasal dari planet venus yang mempunyai banyak perbedaan. Orang-orang mars menghargai kekuasaan, keterampilan, efisiensi dan prestasi. Mars senantiasa melakukan ini itu untuk membuktikan diri dan mengembangkan kemampuan serta ketrampilan diri. Harga diri dirumuskan melalui kemampuan mereka mencapai hasil-hasil. Mars mengalami kepuasan terutama melalui sukses dan prestasi. Penduduk Venus mempunyai nilai-nilai berbeda. Venus menghargai cinta, komunikasi dan hubungan. Venus menghabiskan banyak waktu untuk memberi dukungan,menolong dan saling melayani. Makna diri venus ditentukan melalui perasaan dan mutu hubungan-hubungan. Venus mengalami kepuasan karena berbagi dan berhubungan.

Dari penjabaran John Gray (2001) bisa disimpulkan juga bahwa wanita memiliki kadar cinta yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Pria menghargai kekuasaan dan ketrampilan sedangkan wanita menghargai cinta, komunikasi dan hubungan.

Sumber:

Yamin Setiawan, 2004. Jurnal “Kesempurnaan Cinta, Tipe Kepribadian Kode Warna dan Jenis Kelamin”. http://yaminsetiawan.com/jurnal/jurnal01.pdf. Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Surabaya. Diakses 17 Juni 2015.

0 komentar:

Posting Komentar