Hari
/ tanggal : Senin, 2 Desember
2013
Kelompok
: II C
Prodi : S1. Keperawatan
Anggota/
NPM : Setiawan
Anisa
Resa Nor Afni
Ahmad najihin
Husnul
Khatimah
Rolana
Muhammad
Fadhil
Mita ratih Lestari
Dhody Ayuga ahyu
Muhammad Ja’far Numairi
Muhammad najih Zikri
Rifki Muhammad saputra
Helnawati
Artika
Muslimawati
Norma
Hairiyah
Muhammad Harimansyah
Muhammad
Khoirul Zed
Mutia Ambarini
Dahliani
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... ii
Daftar Lampiran .................................................................................. iii
Bab. I PENDAHULUAN .................................................................... 3
Bab. II PEMBAHASAN ...................................................................... 6
BAB. III PENUTUP ............................................................................ 17
Daftar Pustaka ..................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang
kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi
keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di
observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisaTheory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifatterbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifatterbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
B. TUJUAN
1.
TujuanUmum
Meningkatkan
pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan Imogene
King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.
2.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan
pengetahuan tentang teori dan model konseptual King
b. Memahami paradigma keperawatan
menurut teori King
c. Mengetahui
praktik keperawatan menurut teori King
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan). Makalah ini terdiri atas 3 Bab yaitu : Bab I. Pendahuluan,
Bab II. Isi, Bab III. Penutup. Referensi makalah ini terdapat dalam dua sumber
yaitu buku dan internet.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari teori dan konseptual model King?
2. Bagaimanakah paradigma atau
pandangan teori King terhadap konsep sentral keperawatan?
3. Bagaimanakah praktik atau penerapan keperawatan
menurut teori King
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KING
1.Teori
King
Teori menurut King adalah
sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati
dalam dunia praktik keperawatan. Teori yang dikembangkan King adalah “Theory of
Goal Attainment” atau teori pencapaian tujuan. Teori ini diturunkan dari
kerangka kerja konseptual system interpersonal sehingga fokusnya adalah pada
system interpersonal dan interaksi yang terjadi antara perawat-klien(dyad).
Sistem interaksi terbuka di atas dikembangkan berdasarkan teori pencapaian
tujuan ini.
Teori pencapaian tujuan ini
menggambarkan sifat hubungan perawat-klien yang membawa pada pencapaian tujuan.
Teori ini tampaknya telah diterima dalam lahan praktik sebab salah satu fungsi
profesi keperawatan adalah interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Ada
tujuh hipotesis yang dikemukakan King pada teori pencapaian tujuan ini, yaitu:
1. Kesesuaian
persepsi dalam interaksi perawat-klien akan meningkatkan
penetapan
tujuan bersama.
2. Komunikasi
mendukung penetapan tujuan bersama antara perawat dan klien dan menghasilkan
kepuasan.
3. Kepuasan
perawat dan klien meningkatkan pencapaian tujuan.
4. Pencapaian
tujuang mengurangi stress dan kecemasan dalam situasi keperawatan.
5. Pencapaian
tujuan meningkatkan pembelajaran klien dan kemampuan koping dalam situasi
perawatan.
6. Konflik
peran yang dialami oleh klien, perawat, atau keduanya mengurangi transaksi
dalam interaksi perawat-klien.
7. Kesesuaian
antara peran yang diharapkan dan peran yang ditampilkan meningkatkan transaksi dalam interaksi
perawat-klien.
Dan
teori pencapaian tujuan ini King telah mengembangkan delapan prediksi proporsi
, yaitu:
1. Jika
persepsi yang akurat ada dalam interaksi perawat-klien, transaksi akan terjadi.
2. Jika
perawat dank lien melakukan transaksi, tujuan akan tercapai.
3. Jika
tujuan tercapai, kepuasan akan terjadi.
4. Jika
tujuan tercapai, keefektifan asuhan keperawatan akan terjadi.
5. Jika
transaksi dilakukan di dalam interaksi perawat-klien,
pertumbuham dam perkembangan akan baik.
6. Jika
perawat dank lien merasakan kesuaian antara peran yang diharapkan dan peran
yang ditampilkan, transaksi akan terjadi.
7. Jika
konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau keduanya, stress dalam
interaksi perawat-klien akan terjadi.
8. Jika
perawat memliki pengetahuan dan keterampilan komunikasi informasi yang sesuai
dengan klien, penetapan dan pencapaian tujuan bersama akan terjadi.
2.Model
Konseptual King
1. Sistem
Personal
Menurut King setiap
individu adalah sistem
personal (sistem
terbuka). Untuk sistem
personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development),
citra diri (body
image), ruang
(space), dan waktu (time).
a. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan
kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang
lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau
dialami oleh semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata
“AKU”.Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka
dan orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan
dan perkembangan (growth
and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubahanini biasanya terjadi
dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan
sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang
berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses
diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk
mencapai aktualisasi diri.
d. Citra diri (body image)
King
mendefinisikan citra diri sebagai
cara bagaimana orang merasakan tubuhnya dan
reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang (space)
Ruang
adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif,
individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak
dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap
situasi.Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua
arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan
perilaku orang yang
menempatinya.
f. Waktu (time)
King
mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang lain, merupakan
pengalaman unik setiap orang.
2.
Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem
interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi antar dua
orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut
GROUP.Konsep yang relevan dengan sistem
interpersonal adalah interaksi,
komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a.
Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai
tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b.
Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi
sebagai proses dimana informasi
yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telepon,
televisi atau tulisan. Ciri-ciri
komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual,
transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan
dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam
menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang
sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur,
ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik,
karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi
mereka.Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau
rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d.
Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal
balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain
sebagai penerima.
Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan
pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang
ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan
pada situasi khusus.
e.
Stress
Definisi stress menurut King adalah
suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya
untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang
melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka
yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada
dimensi yang
temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal,
dan subjektif.
3.
Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai
sistem
pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan
untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan
(George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan
pengambilan keputusan.
a.
Organisasi
Organisasi bercirikan struktur
posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal
dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau
organisasi.
b.
Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau
wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana
latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,
validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan
dengan wewenang.
c.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal,
situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi
oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d.
Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan
bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal,
individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan
berorientasi pada tujuan.
e.
Status
Status bercirikan situasional,
posisi ketergantungan, dan dapat
diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok
atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan
kewajiban.
Ketiga sistem tersebut membentuk
hubungan personal antara perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan
pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana
proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien
dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem
asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi
untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi
positif terhadap lingkungan.
B.
PARADIGMA
KEPERAWATAN MENURUT KING
1.
Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu
sistem terbuka
yang berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi,
dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi
tiga sistem interaksi yang
dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam
kelompok disebut sistem
interpersonal. Sistem sosial tercipta
ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia
memiliki tiga kebutuhan pokok :
1) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat
diperlukan dan dapat digunakan.
2) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah
penyakit.
3)
Kebutuhan untuk perawatan ketika
manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri.
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a.
individu-individu
makhluk social
b. individu-individu
makhluk ber’sense’
c.
individu-individu
makhluk rasional
d. individu-individu
makhluk perasa
e.
individu-individu
makhluk pengontrol
f. individu-individu
makhluk bertujuan tertentu
g. individu-individu
makhluk berorientasi tindakan
h. individu-individu
makhluk berorientasi waktu
King menulis
individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,
kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak
perawatan kesehatan.
2.
Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai
pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan
penyesuaian terhadap
stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan
menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai
kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3.
Konsep Lingkungan
Menurut King
lingkungan adalah sistem sosial yang ada
dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka. Merupakan kekuatan dinamis
yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan
merupakan suatu sistem terbuka
yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan
manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan
penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan
eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang
untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
a) Lingkungan internal: mengubah energi
untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan
lingkungan eksternal.
b) Lingkungan eksternal: melibatkan
organisasi formal dan informal. Perawat adalah bagian dari lingkungan
pasien.
4.
Konsep Keperawatan
Keperawatan
didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat dan
klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi
keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses
interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan
aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi.
Transaksi:
·
Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
·
Jika perawat
dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan
tercapai.
·
Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
· Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan
baik maka tumbuh kembang
dapat ditingkatkan .
·
Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi
terjadi.
·
Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
·
Jika perawat
mempunyai komunikasi yang tepat maka
pencapaian tujuan terjadi.
Selain itu King juga membahas
tujuan, domain, dan fungsi perawat professional,
1.
Tujuan perawat
Untuk
membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat
berfungsi dalam peran mereka.
2.
Domain perawat
Termasuk
mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit,
terluka dan sekarat.
3.
Fungsi perawat professional
Untuk
menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King berkata dalam teori
nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan,
dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan
persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan
alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan
mencapai tujuan.
C.
PRAKTIK
KEPERAWATAN MENURUT TEORI KING
Hubungan dalam praktek sangatlah jelas
karena profesi keperawatan merupakan satu fungsi interaksi antara individu,
grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori ”Karena ini abstrak, tidak dapat
diterapkan secara langsung pada praktek keperewatan atau program-program yang
konkret dalam ilmu perawatan”. Maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan
dalam situasi-situasi yang nyata.Teori ini berguna dalam praktek perawat untuk
menyediakan rencana-rencana individual dan perawatan pada saat menyemangati
partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat keputusan.
1. Pengkajian
a.
Terjadi
selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa
pengetahuan
khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan
tentang diri
dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b.
Selama
pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya
adalah :
· Tingkat tumbuh kembang.
· Pandangan tentang diri sendiri.
· Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi
data terhadap status kesehatan.
· Pola komunikasi diperlukan untuk
memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
·
Sosialisasi
2.
Diagnosa
Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan
pasien/klien.
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya
dengan diagnosa keperawatan.
3.
Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan dengan
keperawatan.
b. Setelah diagnosis, perencanaan
intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan
diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat keputusan.
d. Merupakan bagian dari transaksi dan
partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan
tapi tidak harus bertanggung jawab.
4.
Implementasi
a. Dalam
keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari
transaksi.
5.
Evaluasi
a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang
dicapai.
b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan
keefektifan proses keperawatan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi
yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara
dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan,
menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu
atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk
membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses
interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi
informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan
B. Saran:
Kita sesama manusia harus saling
berinteraksi agar mancapai tujuan bersama.
DAFTAR
PUSTAKA
Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Fitramaya: Yogyakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Salemba Medika: Jakarta.
Perry, Potter. 2005. Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi 4,Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Taylor, Carol, dkk. 1993. Fundamentals
of Nursing The Art and Science of Nursing Care: 2nd Edition, J.B.
Lippincott Co: Philadelphia.
Perry, Potter. 1992. Fundamentals
of Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd Edition, Mosby Year
Book: London.
Feed;view://http://venny-dwiputri.blogspot.com/feeds/posts/default
0 komentar:
Posting Komentar