Previous Next
  • Rufaidah Al-Asalmiya

    Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di Madinah). Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia

  • Florence Nightingale

    Florence Nightingale lahir di Florence, Italia, pada tanggal 12 May, 1820. Selama perang Crimean, ia dan tim perawat meningkatkan kondisi yang tidak sehat di sebuah rumah sakit di pangkalan Inggris. Tulisannya memicu reformasi perawatan kesehatan diseluruh dunia. Pada tahun 1860 ia mendirikan Rumah Sakit St Thomas dan Sekolah Pelatihan Nightingale untuk Perawat. Dia meninggal 13 Agustus 1910, di London.

  • Betty Neuman

    Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian tidak jauh dari Lowell, Ohio.Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermaksud untuk membangun desanya Ohio dan menjadikan latar belakang pada rasa pada kebutuhan penduduk desanya. Dr. Neuman menjalankan tugasnya dengan menjadi wakil tingkat international untuk sekolah keperawatan dan sebagai perwakilan latihan pengangkatan model keperawatan.

  • Faye Glenn Abdellah

    Faye glenn abdellah lahir tanggal 13 maret 1919 di new York city .bertahun-tahun kemudian,pada tanggal 6 mei 1937 pesawat berbahan bakar hydrogen jerman Hindenburg meledak diatas Lakehurst,New Jesey, di mana abdellah 18 tahun dan keluarganya kemudian hidup, dan abdellah dan adiknya berlari ke tempat kejadian untuk membantu dalam sebuah wawancara dengan seorang penulis untuk wajah perawat, Abdellah bercerita : “saya bisa melihat orang melompat dari zepellin dan saya tidak tahu bagaimana merawat mereka,sehingga itulah aku bersumpah bahwa saya akan belajar merawat .”

Sabtu, 09 Desember 2017

Tundukkan Pandangan

Posted by Khoirul Zed | 11.01 Categories:


قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم
Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/41)
Menundukkan pandangan mata merupakan dasar dan sarana untuk menjaga kemaluan. Oleh karena itu, dalam ayat ini Allah Ta’ala terlebih dulu menyebutkan perintah untuk menahan pandangan mata daripada perintah untuk menjaga kemaluan.
Jika seseorang mengumbar pandangan matanya, maka dia telah mengumbar syahwat hatinya. Sehingga mata pun bisa berbuat durhaka karena memandang, dan itulah zina mata. Rasulullah bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657. Lafadz hadits di atas milik Muslim).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan zina mata pertama kali, karena inilah dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Kemaluan akan tampil sebagai pembukti dari semua zina itu jika akhirnya benar-benar berzina, atau mendustakannya jika tidak berzina. Oleh karena itu, marilah kita menundukkan pandangan kita. Karena jika mengumbarnya, berarti kita telah membuka berbagai pintu kerusakan yang besar.

Jumat, 27 Oktober 2017

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI

Posted by Khoirul Zed | 04.34 Categories:


A.    Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto & Wartonah, 2015).

Pemenuhan nutrisi merupakan proses memasukkan dan pengolahan zat makan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (A. Aziz Alimul H, 2009).

B.     Mekanisme Fisiologi

Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah dicerna), air,  dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalaui sistem  sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan sel- sel untuk melaksanakn tugasnya.
C.    Rencana Asuhan Klien dengan Kebutuhan Nutrisi
1.      Riwayat keperawatan
a.       Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
b.      Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c.       Apakah ada penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya?
d.      Apakah ada status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam?
e.       Apakah ada toleransi makanan/minuman tertentu?

2.      Pemeriksaan fisik
a.       Keadaan fisik: apatis, lesu
b.      Berat badan: obesitas, kurus.
c.       Otot: flaksia atau lemah, tonus kurang, tidak mampu bekerja
d.      Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, reflek menurun
e.       Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver atau limpa
f.       Kardiovaskuler: denyut nadi > 100x/menit, irama abnormal, tekanan darah rendah/tinggi
g.      Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah
h.      Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada
i.        Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa pucat
j.        Gusi: pendarahan, peradangan
k.      Lidah: edema, hiperemasis
l.        Gigi: karies, kotor
m.    Mata: konjungtiva pucat, kering, exoftalmus
n.      Kuku: mudah patah
o.      Pengukuran antopometri:
-          Berat badan ideal                              : (TB-100) ±10%.
-          Lingkar pergelangan tangan
-          Lingkar lengan atas (MAC)  :
Nilai normal                                      : Wanita: 28,5 cm
                                                                             Laki-laki: 28,3 cm
-          Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):
Nilai normal                                      : Wanita           : 16,5 – 18 cm
                                                                             Pria: 12,5 – 16,5 cm


D.    Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

·         Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh (Nanda, 2015)
·         Ganguan Menelan (Nanda, 2015)
·         Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh (Nanda, 2011)
·         risiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (Nanda 2011)


No
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Intervensi

Tujuan dan Kriteria Hasil


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Definisi :  intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

Batasan Karakteristik :
-          Kram abdomen
-          Nyeri abdomen
-          Menghindari makanan
-          Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
-          Kerapuhan kapiler
-          Diare
-          Kurang makanan
-          Kurang informasi
-          Ketidakmampuan memakan makanan
-          Cepat kenyang setelah makan
-          Kelemahan otot menguyah
-          Kelemahan untuk menelan

Faktor yang berhubungan:
-          Faktor biologis
-          Faktor ekonomi
-          Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient
-          Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
-          Ketidakmampuan menelan makananan
-          Faktor psikologis
NOC:
v  Nutritional status: Adequacy of nutrient
v  Nutritional Status : food and Fluid Intake
v  Weight Control

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indikator:
v  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
v  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
v  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
v  Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
v  Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
v  Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti











-          Kaji adanya alergi makanan yang menyebabkan alergi
R : untuk mengkaji jenis makan yang menyebabkan alergi
-          Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi Fe
R : untuk mempertahankan ssistem imun dengan lebih meningkatkan konsumsi Fe dan Vit. C
-          Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
R : nutrisi yang seimbang dapat lebih baik bagi kesehatan klien
-          Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan manfaatnya
R : dengan mengetahui manfaat nutrisi seimbang dapat termotivasi untuk makan-makanan yang bergizi
-          Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
R : kolaborasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan gizi seimbang.

Pengkajian
-          Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
-          Pantau nilai laboraturium, khususnya transferin, albumi, dan elektrolit
-          Manajemen Nutrisi (NIC) :
Ketahui makanan kesukaan pasien
Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
Timbang pasien pada interval yangf tepat

Penyuluhan untuk Pasien/Keluarga
-          Ajarkan metode untuk perencanaan makan
-          Ajarkan pasien/keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
-          Manajemen Nutrisi (NIC) : berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.

Aktivitas Kolaboratif
-          Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami ketidakadekuatan asupan protein atau kehilangan protein ( misal, pasien anoreksia nervosa atau pasien penyakit glomerular/dialisis peritoneal)
-          Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui slang, atau nutrisi parenteral total agar asupan kalori yang adekuat dapat dipertahankan
-          Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab gangguan nutrisi
-          Rujuk program gizi di komunitas yang tepat, jika pasien tidak dapat membeli atau menyiapkan makanan yang adekuat
-          Manajemen Nutrisi (NIC) : Tentukan, dengan melakukan kolaborasi bersama ahli gizi, jika diperlukan, jumlah kalori dan zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi [ khususnya untuk pasien dengan kebutuhan energi tinggi, seperti pasien pascabedah dan luka bakar, trauma, demam, dan luka]
2
Gangguan Menelan

Definis : abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan defisit struktur atau fungsi oral, faring, esofagus
Batasan Karakteristik :
-          Gangguan fase esofagus
-          Pernafasan bau asam
-          Nyeri ulu hati
-          Menolak makanan
-          Bangun malam karena mimpi buruk
-          Batuk malam hari
-          Menelan berulang
-          Tersedak sebelum menelan

Faktor yang berhubungan :
-          Masalah perilaku makan
-          Gagal bertumbuh
-          Malnutrisi energi – protein
-          Gangguan pernafasam
NOC:
v  Menunjukkan status menelan, yang dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, tinggi, sedang, rendah dan tidak ada gangguan)
a.    Mempertahankan makanan di dalam mulut
b.    Mampu menelan
c.    Mampu untuk mengosongkan rongga mulut
1)        Pantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan menelan
R : Menurunkan resiko aspirasi
2)        Atur posisi pasien 900 selama makan
R : Mencegah dan menurunkan resiko aspirasi
3)        Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan
R : Mengatahui kemampuan menelan klien
Kolaborasi
4)        Konsultasikan dengan ahli gizi tentang makanan yang mudah ditelan
R : Memfasilitasi pasien agar mudah menelan serta mencerna makanan

Pengkajian
-          Kaji dan dokumentasikan derajat kesulitan menguyah dan menelan

Aktivitas Kolaboratif
-          Konsultasikan dengan ahli terapi okupasi

Aktivitas Lain
-          Yakinkan pasien dan berikan lingkungan yang tenang selama makan
-          Siapkan kateter pengisap di samping tempat tidur dan alat pengisap makan, bila diperlukan
-          Ubah posisi pasien Semi-Fowler  atau Fowler tinggi untuk memudahkan menelan; biarkan pasien pada posisi ini selama 30 menit setelah makan untuk mencegah aspirasi
-          Letakkan makanan pada bagian mulut yang tidak bermasalah untuk memudahkan menelan
-          Ketika memberi makan pasien, gunakan spuit jika perlu, untuk memudahkan menelan
-          Manajemen Nutrisi (NIC) : anjurkan pasien untuk menggunakan gigi palsu yang sesuai untuk melakukan perawatan gigi.
3
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

Definisi :  asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik

Batasan Karakteristik :
-          konsentrasi asupan makanan dimalam hari
-          Pola makan disfungsional(mis., makan sambil melakukan aktivitas lainnya)
-          Makan sebagai respons terhadap pengaruh eksternal, seperti waktu siang atau situasi sosial.
-          Makan sebagai respons terhadap pengaruh internal selain rasa lapar (misalnya, ansietas(marah, depresi, bosan, stress, dan kesepian)
-          Tingkat aktivitas kurang gerak

Faktor yang berhubungan:
-          asupan yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolik
NOC: Noc :
-          Nutritional Status : food and Fluid Intake
-          Nutritional Status : nutrient Intake
-          Weight control

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indikator:

-          Mengerti factor yang meningkatkan berat badan
-          Mengidentfifikasi tingkah laku dibawah kontrol klien
-          Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat badan
-          Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg
-          Menggunakan energy untuk aktivitas sehari hari
-          Kaji adanya alergi makanan yang menyebabkan alergi
R : untuk mengkaji jenis makan yang menyebabkan alergi
-          Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi Fe
R : untuk mempertahankan ssistem imun dengan lebih meningkatkan konsumsi Fe dan Vit. C
-          Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
R : nutrisi yang seimbang dapat lebih baik bagi kesehatan klien
-          Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan manfaatnya
R : dengan mengetahui manfaat nutrisi seimbang dapat termotivasi untuk makan-makanan yang bergizi
-          Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
R : kolaborasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan gizi seimbang.


Pengkajian
-          Bantuan Menurunkan Berat Badan (NIC) :
Tentukan keinginan dan motivasi pasien untuk mengurangi berat badan atau lemak tubuh
Tentukan pola makan saat ini dengan meminta pasien membuat catatan tentang apa, kapan, dan dimana pasien makan
Timbang berat badan setiap minggu
-          Pantau catatan asupan untuk melihat kandungan dan jumlah kalori nutrisi


Penyuluhan untuk Pasien/Keluarga
-          Dorong pasien untuk mematuhi diet karbohidrat kompleks dan protein serta menghindari gula sederhana, makanan cepat saji, kafein, minuman ringan
-          Manajemen Nutrisi (NIC) :
Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi dan cara memenuhi kebutuhan tersebut
-          Bantuan Menurunkan Berat Badan (NIC) :
Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang pengaruh konsumsi alcohol pada ingesti makanan
Ajarkan tentang bagaimana membaca lebel saat membeli maknan untuk mengendalikan jumlah lemak dan kalori yang dikandung oleh makanan yang akan dikonsumsi
Ajarkan pemilihan makanan, direstauran dan perkum[pulan social, yang konsisten dengan rencana asupan kalori serta zat gizi
Instruksikan tentang bagaimana menghitung persentase lemak pada produk makanan


Aktifitas kolaboratif
-          Diskusikan dengan ahli gizi untuk mengimplementasikan program penurunan berat badan yang meliputi manajemen diet dan pengeluaran energy
-          Manajemen Nutrisi (NIC) : tentukan, dengan melakukan kolaborasi bersama ahli diet, jika perlu, jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
-          Bantuan Menurunkan Berat Badan (NIC) : anjurkan pasien untuk hadir dalam kelompok pendukung penurunan berat badan


E.     Daftar Pustaka

Potter, A dan Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Dasar, dan Praktik. Edisi 4, Jakarta: EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Wilkinson Judith M & Nancy R Ahem. (2011). Buku  Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta: EGC.


Banjarmasim,      Oktober 2017

                 Preseptor Akademik                                                          Preseptor Klinik


         (Dewi Kartika W,Ns.,M.Kep)                                       (Pujo Sri Wanto, S.Kep,Ners)